Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara bertemu dengan Kelompok Sadar Wisata (KSW) dan sejumlah pemilik lahan di pantai wisata Tanjung Waka, Minggu (7/9/2025).
Pertemuan itu menyusul penolakan pelaksanaan Festival Tanjung Waka (FTW) yang direncanakan akan dilaksanakan pada 22 November 2025.
“Soal pelaksanaan FTW 2025 ini awalnya ada penolakan dari kelompok sadar wisata Desa Fatkauyon. Tapi Alhamdulillah kita sudah melakukan rapat koordinasi dengan mereka,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kepulauan Sula, Muhlis Soamole, Senin (8/9/2025).
Muhlis mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut ada beberapa poin yang disampaikan, diantaranya para pemilik lahan dan kelompok sadar wisata harus dilibatkan dalam pelaksanaan FTW.
Kemudian, ketersediaan bahan-bahan lokal akan disiapkan oleh warga Desa Fatkauyon.
“Tapi lagi-lagi saya bilng nanti kita rapat dengan OPD untuk perbanyak kebutuhan. Sehingga, warga Fatkauyon bisa menyediakan stok, maka mereka yang sediakan. Tapi jika sebagian mereka tidak bisa sediakan, maka akan diambil dari luar,” ujarnya.
Selain itu, kelompok sadar wisata juga meminta agar Event organizer (EO) untuk pelaksanaan FTW 2025 harus diganti.
“Mereka juga minta EO di FTW 2025 harus diganti. Jadi saya bilang, kalau soal ganti EO pelaksana saya juga belum bisa berkesimpulan. Tapi apa yang menjadi ke permintaan masyarakat akan kami sampaikan ke pimpinan,” pungkasnya. (ham)
Tinggalkan Balasan