Direktur Rumah Sakit Daerah (RSUD) Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, Ulia Ngofangar menyebut aksi pengrusakan di ruang kebidanan itu bukan dilakukan oleh keluarga yang mengikuti pasien dari awal masuk rumah sakit hingga meninggal dunia.
“Yang melakukan pengrusakan itu bukan keluarga yang mendampingi pasien dari awal sampai meninggal, tapi orang-orang yang tidak tahu dari mana kemana kemudian mendapatkan informasi apa datang dan langsung melakukan penghancuran. Itu yang buat kami sesali,” kata Ulia, Selasa (16/9/2025).
Bahkan, informasi dari petugas terdapat beberapa orang yang melakukan pengrusakan itu ada yang sudah dalam kondisi mabuk.
“Bagaimana orang yang dalam keadaan tidak stabil kemudian mendapatkan informasi yang tidak utuh, akhirnya terjadilah hal-hal seperti begitu,” ungkapnya.
Dia juga menyebut, pihaknya telah melaporkan masalah pengrusakan tersebut ke Polres Kepulauan Sula.
Meski begitu, lanjut Ulia, pihaknya tetap membuka ruang mediasi untuk menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.
“Tetap kita proses, tapi kalau ada mediasi itu yang kita pilih sebagai langkah terbaik untuk kita semua,” pungkasnya.(ham)
Tinggalkan Balasan