Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara menggelar Konferensi Kabupaten ke-XXIII untuk masa bakti 2025-2030, Selasa (2/9/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Aula SMA Negeri 1 Kepulauan Sula dan dibuka oleh Wakil Bupati Kepulauan Sula, H. M, Saleh Marasabessy.
Konferensi ini dilaksanakan berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan keputusan pengurus PGRI Kepulauan Sula pada rapat kerja pengurus nomor: 03/KONKAF XXIII/PGRI.KEPSUL/VIII/2025 tentang panitia penyelenggara konferensi kabupaten PGRI Kepulauan Sula masa bakti 2025-2030.
Ketua PGRI Kepulauan Sula, Arban Muchim dalam sambutannya mengatakan, konferensi Kabupaten XXIII PGRI Kepulauan Sula 2025 merupakan amanat AD/ART yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali untuk memilih dan mengangkat pengurus PGRI Kabupaten Kepulauan Sula masa bakti 2025-2030.
“Sebagai tempat berhimpunnya segenap guru dan tenaga kependidikan, maka PGRI menetapkan jati dirinya sebagai organisasi perjuangan profesi dan ketenagakerjaan yang berlandaskan Pancasila, bersifat unitaristik, independen, dan non partisan,” katanya.
Selain itu, lanjut Arban, PGRI juga senantiasa tanggap dalam mengikuti dinamika dan perubahan masyarakat guna mewujudkan harapan anggotanya dalam bidang peningkatan profesi.
“PGRI berupaya menyeimbangkan dan meningkatkan pengabdiannya melalui pembinaan profesi guru dan tenaga kependidikan. Peran ini diharapkan dapat membentuk guru dan tenaga pendidikan menjadi insan yang tangguh dan profesional dalam mengembangkan pendidikan dan kebudayaan bagi pembangunan Indonesia dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa,” tambahnya.
Sementara Wakil Bupati Kepulauan Sula, H. M, Saleh Marasabessy menyampaikan, PGRI bukan sekadar organisasi profesi, melainkan rumah besar yang memberikan perlindungan dan kebersamaan bagi para guru.
“Kita menyaksikan bagaimana PGRI Kepulauan Sula selalu hadir memperjuangkan kesejahteraan para guru, serta mendampingi mereka dalam berbagai persoalan termasuk permasalahan hukum dan menjaga harkat dan martabat pendidik di daerah ini,” ujar Saleh.
Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada ketua dan pengurus PGRI Kabupaten Kepulauan Sula atas segala pengabdian, kerja keras, dan ketulusan dalam memperjuangkan hak-hak guru.
“Dedikasi PGRI Kepulauan Sula sungguh menjadi bagian penting dalam pembangunan pendidikan di daerah kita,” ucapnya.
Dia menambahkan, konferensi kabupaten ini adalah momentum berharga untuk melahirkan kepemimpinan baru PGRI Kepulauan Sula masa bakti 2025-2030. Untuk itu, siapa yang nantinya terpilih sebagai ketua dan pengurus PGRI, agar jadilah yang visioner, mampu merangkul dan memiliki semangat pengabdian yang tinggi.
“Kemudian jadilah pelindung dan penyemangat guru, karena guru adalah ujung tombak pendidikan. Bangunlah solidaritas, karena dengan kebersamaan PGRI akan tetap kuat,” tukasnya.
“Ingatlah, perjuangan PGRI bukan hanya untuk guru, tetapi juga untuk generasi bangsa. Guru yang terlindungi dan sejahtera akan melahirkan anak-anak didik yang cerdas, kreatif, dan siap menyongsong Indonesia Emas,” tandasnya. (ham)
Tinggalkan Balasan