Oleh: Diman Abaela
(Penyuluh Pertanian)
Program swasembada pangan adalah program nasional yang digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Lewat Kementerian Pertanian program ini di titik beratkan. Menteri Pertanian Andi Mallarangeng langsung tancap gas dengan membangun kerjasama lintas kementerian terkait.
Arahan presiden kepada Kementerian Pertanian dalam waktu singkat Indonesia harus swasembada pangan. Sehingga Indonesia tidak lagi impor pangan khususnya beras dan daging.
Perlu diketahui pangan bukanlah beras dan daging semata. Tapi Indonesia kaya akan bahan pangan asal tumbuhan (di luar daging). Ubi kayu, ubi jalar, keladi, pisang adalah contoh pangan asal tumbuhan yang di miliki petani di Indonesia yang dikenal dengan pangan lokal.
Kelurahan Afe Taduma Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara adalah salah satu kelurahan yang potensi terbesar adalah pertanian. Dan karena terletak di pesisir pantai, Perikanan juga merupakan potensi terbesar yang dimiliki kelurahan ini.
Dari hasil observasi memang potensi terbesar di sektor pertanian adalah perkebunan (cengkeh dan pala). Namun tanaman yang dijadikan pangan juga termasuk ada yaitu pisang, ubi kayu dan sukun.
Lahan potensial Afe Taduma berpotensi tanam ubi kayu dan pisang masih ada. Oleh karena itu kepada masyarakat untuk menanam pangan lokal ini agar tidak ketergantungan kepada besar sebagan pangan.
Padahal pangan lokal yang kita miliki juga lebih sehat bila dikonsumsi. Karena segar dan tanpa bahan pengawet. Pangan lokal kita lebih aman dan mudah di dapat di sekitar kita.
Dengan selalu mengesumsi pangan lokal dan dibiasakan setiap hari, maka kita tidak akan ketergantungan kepada beras. Sehingga target swasembada pangan oleh bapak presiden kita dapat terwujud. (*)
Tinggalkan Balasan