PA alias Putra, berhasil mengelabui AO alias Baim warga Desa Pelita Jaya, Kecamatan Mangoli Utara Timur, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara. Lelaki yang mengaku bernama Wati itu nyaris saja naik ke pelaminan karena telah dilamar Baim.

Namun penyamaran lelaki 21 tahun itu terbongkar saat hendak mengurus KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kepsul. Dari sana akhirnya terungkap, bahwa Wati sebenarnya Putra warga Desa Nunca, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu.

Kabar terungkapnya idenditas Putra menyebar sampai ke kampung halaman Baim yang membuat situasi sempat tegang, sehingga pihak Polsek Mangoli Timur terpaksa mengamankan Putra ke kantor Polsek Mangoli Timur.

Kasi Humas Polres Kepulauan Sula, Ipda Rizal Polpoke mengatakan, berdasarkan keterangan Putra, ia mengakui telah mengenal Baim sejak Desember 2023 melalui Facebook. Bak gayung bersambut, komunikasi keduanya berlanjut dan menjalani hubungan layaknya pasangan kekasih.

Sayang, komunikasi mereka sempat putus dan kembali berlanjut pada September 2024. Layaknya pasangan yang kasmaran, keduanya mengatur perteman dan pada Sabtu, 12 Juli 2025, Putra berangkat dari Desa Bobong menuju Desa Falabisahaya menumpangi KM Bintang 28 dengan mengenakan cadar untuk menyamarkan identitas aslinya sebagai laki-laki untuk bertemu Baim.

Sat tiba di Falabisahaya pada Minggu, 13 Juli 2025 dini hari, Putra langsung dijemput oleh Baim. Mereka berdua kemudian melanjutkan perjalanan menuju Sanana. Dan keesokannya mereka melanjutkan perjalanan ke Desa Waisakai, Kecamatan Mangoli Utara Timur, dan menginap di rumah keluarga Baim.

Tepat pada 15 Juli 2025 keduanya menuju Dusun Pancuran Kum dan tinggal bersama di rumah paman Baim selama empat hari tanpa menyadari Putra adalah seorang laki-laki.

Karena belum menikah, warga setempat memisahkan keduanya. Namun, rencana pernikahan mereka tetap dilanjutkan. Putra ingin mengurus KTP baru di Disdukcapil Kepulauan Sula dengan nama Wati. Karena data aslinya terbaca sebagai laki-laki oleh sistem, akhirnya pembuatan KTP baru dengan nama Wati gagal dilakukan.

Setelah Putra kembali ke Dusun Pancuran Kum, informasi kemudian menyebar luas di warga setempat sehingga kekasihnya Baim ingin memastikan sendiri dengan memeriksa isi tasnya dan menemukan KTP asli bahwa calon istrinya adalah seorang laki-laki.

“Dugaan kuat bahwa yang bersangkutan melakukan penyamaran untuk menjalin hubungan dan melangsungkan pernikahan sesama jenis,” pungkasnya. (ham)

Oleh : seribukata.id
Editor