Seorang pria di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, warga Desa Kaporo, Kecamatan Mangoli Selatan bernama Armin Gelamona (36) menjadi korban pengroyokan oleh sejumlah orang tak dikenal (OTK). Korban juga ditikam para pelaku yang kini masih buron.
Insiden itu terjadi di kali Desa Wailab pada, Kamis (8/10/2025) sekitar pukul 02.00 dini hari saat korban pergi menonton pesta joget di Desa Wailab, Kecamatan Mangoli Selatan
Kakak korban, Raina Gelamona mengungkapkan, malam itu korban bersama satu temannya, Farid Gelamona dari Desa Kaporo menuju Desa Wailab menggunakan sepeda motor untuk menonton acara pesta pernikahan.
Namun setibanya di kali Wailab, mereka berdua dicegat oleh lima orang pemuda. Keduanya ditanya alamat oleh para pelaku. Begitu tahu kedua korban dari Desa Kaporo, para pelaku langsung mengeroyok keduanya. Teman korban berhasil kabur sementara korban dianiaya secara bergantian.
“Korban mengaku kenal dengan wajah-wajah terduga pelaku, cuman nama saja yang tidak tahu,” ungkap Raina kepada seribukata.id, Jumat (10/10/2025).
Korban mengalami luka tusuk di dada dan luka lebam. Sementara temannya itu sudah lari menuju Desa Kaporo.
“Luka tusuk itu kayaknya menggunakan obeng. Adik saya juga sempat pingsan. Setelah sadar, dia berteriak minta tolong. Warga yang mendengar suara minta tolong, langsung mengangkat dan membawa korban di rumah Kepala Desa Wailab,” katanya.
Karena mengalami luka lebam dan luka tusuk yang begitu serius, paginya keluarga korban langsung membawanya ke RSUD Sanana untuk mendapat penanganan medis dengan menggunakan longboat.
“Kemarin sore korban sudah di operasi dan saat ini masih terbaring di rumah sakit,” tukasnya.
Dia menyebut, kasus tersebut juga telah dilaporkan ke Polres Kepulauan Sula. Untuk itu, ia berharap kepada pihak kepolisian agar menindaklanjuti laporan tersebut.
“Kami meminta kepada Polres Kepulauan Sula untuk secepatnya mengusut kasus tersebut agar secepatnya para pelaku dapat ditangkap,” ujarnya.
Kapolres Kepulauan Sula, AKBP Kodrat Muh Hartanto melalui KA SPKT Ipda Jaya Afandi mengaku telah menerima laporan tersebut dan telah diserahkan ke Satreskrim untuk ditindaklanjuti.
“Kemarin kakak kandung korban sudah datang melaporkan perkara pengeroyokan adiknya di Desa Wailab oleh orang tak dikenal. Saat ini pelakunya masih dalam Lidik,” pungkasnya.
Pihaknya sudah membuat permintaan visum di RSUD Sanana.”Untuk luka-luka atau bukti-bukti pengeroyokan sementara masih menunggu hasil visum,” tandasnya. (ham)


Tinggalkan Balasan